Kenapa Harus Cinta?

#KENAPA HARUS CINTA?

Adik-adik...

Tahukah kalian makna cinta, yang mana kakak yakini kita akan memiliki makna cinta yang berbeda. Adik-adik kita tidak akan bisa menjawab kenapa harus cinta?, jika kita tidak mengetahui makna cinta terlebih dahulu. Sebelumnya kakak akan memberitahu makna cinta menurut kakak. Setelah itu kalian juga harus memiliki makna cinta tersendiri ya. He,,he,,he,,

Menurut kakak cinta itu adalah sebuah rasa nyaman, yang mana karena cinta kakak ingin selalu bersama yang kakak cintai dikarenakan kakak merasakan nyaman. Untuk mewujudkan cinta yang memberikan rasa nyaman kakak juga harus memberikan pengorbanan. Pengorbanan yang seperti apa, misalnya: ketika kakak memiliki cinta kepada Allah dan Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam, sudah pasti kakak merasakan nyaman. Ingin selalu mendapatkan cinta Allah dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kelak pada hari kiamat. Rasa nyaman tidak akan kakak dapatkan jika kakak tidak mengerjakan perintah serta menjauhi larangan yang telah Allah kabarkan dalam firman-Nya.

Begitu juga cinta Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak akan kakak dapatkan jika kakak tidak mengerjakan sunah-Nya serta enggan bershalawat kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Faktanya untuk melakukan segala yang baik kita harus benar-benar melakukan pengorbanan. Tidak menuruti nafsu yang buruk sehingga kita mudah untuk melakukan kebaikan. Dahulu para sahabat juga rela melakukan pengorbanan. Mereka mengorbankan segalanya, meninggalkan anak, istri, dan hartanya untuk berjihad dijalan Allah.

Mereka menyerahkan dan menitipkan anak dan istrinya kepada Allah dengan penuh keyakinan seperti sahabat Abu Bakar As-Siddik radhiallahu ‘anhu yang mendapatkan kebaikan dari segala macam pintu kebaikan sampai-sampai sahabat yang lain ingin menandingi amal kebaikannya tetapi tidak tidak ada yang mampu. Abu Bakar As-Siddik radhiallahu ‘anhu adalah kekasih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan merupakan manusia yang paling dicintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jadi adik-adik cinta bukanlah rasa ingin memiliki yang dilakukan para remaja jaman sekarang bahkan ada yang rela bunuh diri karena putus cinta. Intinya cinta merupakan rasa nyaman yang diberikan Allah karena mengharapkan ridha-Nya sehingga kita harus saling mencintai karena Allah.

Dalam Al-Quran cinta memiliki 8 pengertian:
Cinta Mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu dan membara, orang yang memiliki cunta jenis ini maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tidak bisa berfikir lain.

Cinta Rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah lebih memperhatiakn orang yang dicintainya dibandingkan terhadap diri sendiri. Termasuk dalam cinta ini adalah cintanya orang-orang yang ada hubungan darah, terutama cinta orang tua terhada anaknya, dan sebaliknya. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu bersilaturahmi. Suami istri yang diikat oleh cinta mawaddah wa rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin dunia dan akhirat.

Cinta Mail adalah jenis cinta yang sangat membara sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cendrung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam Al-Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda cenderung mengabaikan kepada yang lama.

Cinta Syaghaf adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis ini seperti orang gila, lupa diri dan hampir tidak menyadari apa yang dilakukan. Al-Qur’an mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.
Cinta Ra’fah adalah rasa kasih sayang yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk shalat. Al-Qur’an menyebutkan ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra’fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q.S.24:2)

Cinta Shobwah adalah cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpangan tanpa sanggup mengelak. Al-Qur’an  menyebutkan ini ketika mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya(mohon dimasukkan dalam penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir dalam perbuatan bodoh(Q.S. 12:33)

Cinta Syauq (rindu) adalah pengembaraan hati kepada sang kekasih dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pencinta. Hal ini telah terkisah dalam surah al-Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barang siapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba.

Cinta Kulfah adalah perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh  anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al-Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya(Q.S.2:286)


Komentar